Sudah di klakson berkali-kali, pakai lampu dim segala, tapi nggak minggir-minggir juga. Huuh! Kesel banget rasanya. Begitu berhasil menyalip, dan mau marah-marah, eh..pengemudinya ternyata wanita, dan ibu-ibu pula, he....he...he.
Tidak bisa dipungkiri memang, banyak pengemudi kendaraan di Jakarta terutama laki-laki memiliki pandangan miring jika wanita yang mengendalikan kemudi, bahkan sering terjadi peristiwa yang tidak mengenakkan saat di jalan. Contohnya, seperti mengemudikan mobil dengan pelan, berkomunikasi via ponsel, malah ada yang sempat berdandan tanpa memperdulikan pengguna jalan lain. “Oh..perempuan toh yang nyetir, pantes!” Itu salah satu komentar yang sering terdengar.
Sejalan dengan munculnya stereotipe di atas, PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali menggelar Smart Coaching Clinic (SCC) yang merupakan lanjutan dari kampanye dari Toyota Smart Driving for Smart Women (SDSW).
Seperti smart Driving for Smart Women, dalam Smart Coaching Clinic ini juga, Toyota tetap mengusung Dewi Sandra sebagai duta SDSW.
“SMC ini diperuntukkan khusus bagi pengendara wanita sebagai bentuk nyata kepedulian Toyota terhadap kalangan wanita. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan menjaga keselamatan serta kenyamanan selama berkendara,” ujar Presiden Direktur TAM Johnny Darmawan di Jakarta, Rabu.
SCC terbagi dalam dua program utama yaitu pelatihan dalam ruangan yang membahas secara teori berkendara dengan efisien, baik, dan smart lalu dilanjutkan dengan pelatihan langsung di lapangan dengan menggunakan mobil sedan Vios. Pada saat melakukan pelatihan di lapangan tersebut seperti parkir, pengereman, melaju dalam kecepatan tinggi hingga teknik berslalom yang bertujuan memberikan ketrampilan untuk menghindar dalam keadaan darurat seperti tabrakan beruntun.
“Sebagai seorang yang juga mengendarai mobil dan masih selalu belajar untuk berkendara dengan baik, saya mendukung kegiatan SDSW ini dan berharap dengan SDC ini bisa meningkatkan ketrampilan wanita dalam berkendara yang akan berdampak terhadap perbaikan citra wanita sebagai pengendara yang kurang baik,” ujar Sandra Dewi.
Dengan didukung IDDC (Indonesia Defensive Driving Centre), program ini memberi pelatihan pada wanita tentang bagaimana mengemudi yang benar, baik teori maupun praktik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar